See How Much I Love You

See How Much I Love You

Senin, 30 Desember 2013

Ujung

Dari jauh pintu itu terkatup perlahan.
Seperti sepenggal sajak tak berjarak
mungkin sampai waktu menemukanku jatuh tergeletak.

Andai lebih mula sadarku terhenyak
Akan sajak yang membuat waktu berhenti berdetak 
Akan kisruh yang membuatku limbung, terhuyung, seperti orang linglung

Karena satu titik nadi seperti nyawa bagi sejagat.
Meski kadang tertutup kabut hitam pekat.

Jentikkan saja jemarimu saat mulai sekarat, 
Sesak akan asa, mungkin saja masih sempat.
Pintu masih terbuka..
Pintu masih terbuka..

Jumat, 27 Desember 2013

SPASI

Hidup itu seperti menggenggam sebuah tali yang menggantung di tebing tinggi.
Semakin kuat, semakin mungkin akan kau terluka.
Semakin tidak, semakin mungkin akan kau terjatuh.
Manusia punya mau, punya bisa, dan punya rasa.
Menggenggam tali adalah umpama kecil bodoh yang nyata.
Iya, hidup memang tak selalu penuh luka, tapi ada.
Hidup tidak seperti menggenggam tali, katamu.
Lalu pernahkah ada manusia yang tertawa atas satu tanpa merasa luka atas lainnya
Pernahkah kita bisa dengan sebenarnya hidup tanpa luka
Bisakah pulih ketika tidak lagi menggenggam tali karna kaki sudah berpijak di tebing tinggi
Bisakah pulih setelah kita terjatuh dan tidak ingin lagi menggenggam tali

Menatap dari bawah ke atas,
Menatap dari atas ke bawah,
Di antaranya, pasti ada luka menganga.