Seperti sepenggal sajak tak berjarak
mungkin sampai waktu menemukanku jatuh tergeletak.
Andai lebih mula sadarku terhenyak
Akan sajak yang membuat waktu berhenti berdetak
Akan kisruh yang membuatku limbung, terhuyung, seperti orang linglung
Karena satu titik nadi seperti nyawa bagi sejagat.
Meski kadang tertutup kabut hitam pekat.
Jentikkan saja jemarimu saat mulai sekarat,
Sesak akan asa, mungkin saja masih sempat.
Sesak akan asa, mungkin saja masih sempat.
Pintu masih terbuka..
Pintu masih terbuka..